Ribuan Ikan Mabuk Karena Sungai Bengawan Solo Tercemar, Warga Kumpulkan: Berita Okezone

SOLO – Warga Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo yang tinggal di pinggiran Sungai Bengawan Solo koleksi berbagai jenis ikan. Ikan ini diminum karena tercemarnya bilah pisau yang dianggap limbah.

Warga yang bermukim di bantaran Sungai Bengawan Solo, di kawasan Desa Sewu Jebres dan Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, terjun ke sungai yang aliran airnya rendah untuk menangkap ikan mabuk tersebut.




Laki-laki, perempuan, bahkan remaja menggunakan jaring darurat (seser) untuk menangkap ikan. Bahkan ada juga yang naik perahu.

Ikan yang ditangkap dimasukkan ke dalam kantong plastik atau bahkan ember.

Banyak warga yang mendapatkan berbagai jenis ikan seperti nila, bader, dan garigan.

Ikan ini mudah ditangkap karena sungainya diyakini tercemar sampah dan berwarna hitam.

Salah satu warga yang ikut mengumpulkan ikan, Purwanto, dengan mudah menangkap ikan hanya dengan jaring karena dalam keadaan mabuk.

Purwanto menduga aliran sungai tercemar limbah alkohol karena kejadian ini sering terjadi.

Fenomena ikan mabuk beberapa kali terjadi di Bengawan Solo. Warga sekitar menyebut fenomena ikan mabuk atau dilempari batu dengan istilah bladu.

Bladu terjadi secara alami ketika kondisi panas berlangsung lama dan kemudian muncul hujan lebat secara tiba-tiba.

Namun saat ini, hujan tidak turun di seluruh wilayah yang dilalui Sungai Bengawan Solo. Warga pun menduga fenomena blad tersebut disebabkan oleh pencemaran sampah.

Ikuti berita Okezone berita Google


Koordinator Forum Jogo Sungai Bengawan (Jokalibe), Budi Utomo mengatakan, warga mulai mencari ikan mabuk, diduga karena sampah di kawasan Bengawan Solo, Desa Sewu.

“Jadi warga di sini ada ratusan yang mencari ikan dan sebagian besar pulang dengan membawa ikan yang cukup banyak,” ujarnya, Jumat (22/09/2023).

Pihaknya mendapat laporan dari Petugas Pengoperasian Pengambilan Air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi bahwa terjadi pencemaran air di wilayah Sungai Samin.

“Ada pencemaran, kemudian mulai berdampak pada kawasan Kampung Sewu,” ujarnya.

Lokasi ini merupakan salah satu tempat masuknya limbah ke Sungai Bengawan Solo.

Warga berharap para pemilik industri minuman beralkohol tidak mencemari sungai. Sebab, air Sungai Bengawan Solo digunakan untuk PDAM di wilayah Solo.

“Penting bagi industri atau rumah tangga untuk tidak mencemari sungai karena air sungai merupakan sumber air baku PDAM,” ujarnya.

Konten di bawah ini disajikan oleh pengiklan. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *