Penulis Indonesia turut serta memperkenalkan sastra Asia Tenggara ke dunia: Okezone Edukasi

JAKARTA – Penulis Indonesia merupakan salah satu wakil sastrawan Asia Tenggara yang membawa karya sastra ke dunia. Penulis Indonesia mengikuti Program Penulis Muda Mastera 2023 yang diperuntukkan bagi empat penulis muda dari empat negara anggota Dewan Sastra Mastera Asia Tenggara (Mastera).

Mereka adalah Fasial Oddang dari Indonesia, Awangku Mohd Noor Sham dari Brunei Darussalam, Muhammad Lutfi bin Ishak dari Malaysia, dan Farihan Bahron dari Singapura. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pengembangan Bahasa (Badan Bahasa) menyelenggarakan Seminar Internasional Sastra Asia Tenggara (SAKAT) 2023.

Kepala Badan Bahasa E. Aminudin Aziz yakin SAKAT merupakan wadah yang sangat bermanfaat bagi pengembangan dan pemanfaatan sastra agar lebih mendunia. “Kita tidak bisa berpikir sempit, pemikiran kita harus berkembang agar sastra menjadi global,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada Okezone, Minggu (25 September 2023).

Oleh karena itu, menurutnya, lembaga bahasa tersebut mengajak masyarakat, peminat, dan pemerhati sastra di negara-negara anggotanya untuk bersama-sama melawan zaman dalam mengembangkan karya sastra Sang Guru. “Saya berharap SAKAT menjadi forum yang dapat memperkuat minat kita terhadap sastra khususnya di negara kita, dan mempererat kerjasama antar anggota Guru. “Di sini kita akan belajar bagaimana sastra bisa berkembang lebih maju,” jelas Aminudin Aziz.

BACA JUGA:

Uji coba gratis CPNS 2023 hanya di Okezone, kumpulan soal lengkap

SAKAT merupakan salah satu rangkaian kegiatan hasil kerja sama Dewan Sastra Asia Tenggara (Mastera) yang beranggotakan Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Sebagai bagian dari kegiatan Guru, Badan Bahasa menyelenggarakan serangkaian kegiatan yaitu 1) SAKAT, 2) Penyerahan hadiah Guru kepada para penulis muda, 3) Sidang Guru ke-27 dan 4) Pertemuan Forum Tamu/Wali Penulis Guru .

Pada seminar ini, Kepala Badan Bahasa juga menyerahkan Mastera Young Writers Award 2023 kepada empat penulis muda dari empat negara anggota Mastera. Mereka adalah Fasial Oddang dari Indonesia, Awangku Mohd Noor Sham dari Brunei Darussalam, Muhammad Lutfi bin Ishak dari Malaysia, dan Farihan Bahron dari Singapura. Para pemenang mendapatkan sertifikat dan uang tunai senilai Rp 25 juta.

“Kami berharap penghargaan ini dapat memotivasi para pemenang dan generasi muda untuk terus mencintai dan mengembangkan sastra,” kata kepala badan bahasa tersebut.

Penghargaan Penulis Muda Mastera pada awalnya ditujukan kepada para lulusan yang mengikuti Program Penulisan Mastera (Puisi, Cerita Pendek, Drama dan Esai) yang diselenggarakan oleh Mastera Indonesia sejak tahun 2005. Kini penghargaan tersebut telah diperluas kepada para penulis muda di seluruh anggota Mastera. negara bagian. negara.

Faisal Oddang, wakil pemenang dari Indonesia, tak menyangka karya tulisnya mendapat pengakuan dari lembaga bahasa. bahwa Mastera Young Writers Award 2023. “Saya rasa akan banyak penulis muda berbakat yang bermunculan di Indonesia dari tahun ke tahun. Saya tidak menyangka hasil saya akan menarik perhatian dan diapresiasi oleh Badan Bahasa. “Terima kasih atas penghargaan ini,” katanya.

Ikuti berita Okezone berita Google


Selain itu, ia meyakini keberadaan Sang Guru sangat penting sebagai sarana bagi para penulis muda untuk saling berbagi karya sastra. “Inilah pintu peningkatan kualitas karya sastra di kawasan Asia Tenggara. “Acara seperti ini penting bagi para penulis untuk saling mengenal karya sastra,” jelasnya yang sudah gemar menulis sejak SMA namun tidak serius menulis hingga kuliah.

Ketika ditanya bagaimana cara membangkitkan minat sastra di kalangan generasi muda, Faisal menjawab bahwa upaya meningkatkan minat baca melalui buku bacaan yang berkualitas harus terus dilakukan sebagai langkah awal untuk menumbuhkan kecintaan terhadap sastra di kalangan generasi muda. “Saya berharap kedepannya semakin banyak masyarakat yang memiliki akses terhadap bacaan yang berkualitas karena merupakan solusi efektif untuk meningkatkan minat membaca anak,” ujarnya.

Temui Faisal Oddang

Faisal Oddang merupakan pria kelahiran Wajo, Sulawesi Selatan. Ia menulis banyak puisi, cerita pendek, novel, esai sastra, dan naskah drama. Faisal telah banyak menulis karya sastra yang gagasannya berhubungan dengan masyarakat Bugis pada khususnya, Sulawesi Selatan pada umumnya. Tulisannya telah dimuat di berbagai media massa lokal dan nasional. Berbagai penghargaan diterimanya di tingkat nasional dan internasional.

Sekretaris Badan Bahasa Hafidz Muksin dalam laporannya mengatakan SAKAT 2023 dilaksanakan dengan sistem paripurna. Sidang pleno utama dilaksanakan dengan perkenalan keynote speaker dan keynote speaker. Kemudian sesi panel plenary yang terdiri dari sesi pagi dan sesi sore menghadirkan empat pembicara dari masing-masing negara anggota Master di setiap sesi panel. Pengajar di SAKAT merupakan pakar sastra, akademisi, dan penulis.

Konten di bawah ini disajikan oleh pengiklan. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam konten ini.

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *